Perbedaan kartu ATM, kartu debit, dan kartu kredit

Berdasarkan fisiknya, kartu ATM atau kartu debit tidak berbeda jauh dengan kartu kredit. Pada permukaan depannya sama-sama terdapat 16 digit nomor, chip, dan logo penerbit. Sementara bagian belakang, semua kartu ini memiliki pita magnetik, panel tanda tangan, serta CVV.

Namun, jika mekanismenya dibandingkan, antara kartu debit, kartu ATM, dan kartu kredit ada beberapa perbedaan. Contoh perbedaan tersebut adalah sistem pembayaran dan bunganya. Agar tidak kaget, perlu Anda ketahui sebelum membuat serta menggunakannya.

Perbedaan kartu ATM, debit, dan kredit

Kartu debit (disebut juga kartu ATM) memiliki perbedaan dengan kartu kredit dalam banyak hal, antara lain pengertian, model, cara mendapatkan, sistem pembayaran, limit transaksi, biaya administrasi, serta kelebihan dan kekurangannya. Berikut diuraikan banksentral.com satu per satu.

1. Pengertian

Kartu debit adalah kartu yang terhubung dengan tabungan di bank. Benda ini berfungsi untuk memudahkan transaksi seperti menarik tunai dan mentransfer uang tanpa perlu ke kantor cabang. Untuk itu, mayoritas rekening tabungan sudah satu paket dengan kartu debit.

Sebetulnya, kartu debit juga dapat dipakai untuk membayar belanja. Anda dapat melakukannya bukan hanya di toko yang menyediakan mesin EDC, melainkan juga di internet sebagai debit online. Cara pembayaran belanja dengan kartu debit tidak berbeda dengan kartu kredit.

Agaknya, kartu debit lebih sering digunakan di ATM daripada di mesin EDC. Oleh sebab itu, kartu debit cenderung dikenal sebagai kartu ATM. Jadi, sebenarnya kartu debit dan kartu ATM adalah kartu yang sama, hanya beda penyebutan.

Adapun kartu kredit bukanlah kartu yang sama dengan kartu debit. Kartu ini juga tidak terhubung dengan rekening tabungan bank apa pun. Lalu, dari mana sumber dananya ketika kartu kredit digunakan untuk transaksi? Jawabannya ada di poin ke-4 di bawah.

2. Model

Baik kartu debit maupun kartu kredit dapat mengoperasikan ATM dan mesin EDC yang sama. Artinya, kedua kartu ini memiliki bentuk dan ukuran yang tidak berbeda. Mari kita cermati contoh kartu debit dan kartu kredit dari Bank Mandiri di bawah ini.

Gambar kartu debit dan kartu kredit Mandiri

Dari gambar kartu debit dan kartu kredit pun hanya tampak perbedaan sebagai berikut. Pertama, pada kartu debit terdapat tulisan debit, sementara pada kartu kredit credit. Kedua, nomor 16 digit kartu kredit dicetak secara timbul (embossed), sedangkan nomor kartu debit tidak. Terakhir, nama pemegang kartu kredit selalu ada, sedangkan nama pemegang kartu debit belum tentu.

Baca juga: Perbedaan kartu ATM GPN, Mastercard, dan Visa

3. Cara mendapatkan

Untuk mendapatkan kartu debit, Anda hanya perlu membuka rekening tabungan di bank. Syarat pembuatan tabungan bank sangat mudah, yaitu kartu identitas dan uang setoran awal Rp50 ribu—Rp500 ribu. Dalam 30 menit rekening jadi dan kartu debit langsung dapat Anda bawa pulang.

Sebaliknya, untuk mempunyai kartu kredit, Anda harus mengajukan ke bank atau lembaga sejenis. Memiliki tabungan tidak diwajibkan, tetapi penghasilan minimal Rp3 juta harus Anda dapatkan per bulan. Apabila keuangan sedang bermasalah, pengajuan kartu kredit Anda dapat ditolak.

4. Sistem pembayaran

Sistem pelunasan merupakan perbedaan kartu debit dan kartu kredit yang paling mendasar. Ketika Anda bertransaksi dengan kartu debit, saldo tabungan akan terpotong secara otomatis buat pembayaran. Oleh sebab itu, saldo yang habis mengakibatkan kartu ini tidak dapat digunakan.

Sementara itu, setiap kali Anda bertransaksi dengan kartu kredit, pembayaran akan ditotal dan ditagihkan kepada Anda sebulan sekali. Dalam konteks ini dapat dikatakan bahwa kartu debit menggunakan sistem saldo tabungan, sedangkan kartu kredit sistem utang.

5. Limit transaksi

Selama penggunaan, kartu debit dan kartu kredit sama-sama dikenakan limit transaksi tetapi dengan waktu yang berbeda. Limit transaksi kartu debit dihitung per hari, sedangkan kartu kredit per bulan. Untuk jumlah limit ditentukan oleh jenis kartu yang digunakan.

Apabila merasa limit transaksinya terlalu kecil atau kurang, pengguna kartu debit dengan mudah dapat melakukan upgrade kartu. Sementara itu, upgrade kartu kredit harus mempertimbangkan penghasilan bulanan serta kondisi keuangan pengguna.

6. Biaya dan bunga

Biaya penggunaan kartu debit relatif lebih murah dibanding kartu kredit. Seperti diketahui, kartu debit hanya dikenakan biaya administrasi per bulan dan biaya transakasi jika kartu tersebut bertransaksi di ATM atau mesin EDC bank lain.

Menabung berarti menitipkan uang ke bank untuk diputarkan kembali. Oleh karena itu, Anda berhak mendapat bunga sebagai imbalan. Makin banyak saldo, makin banyak pula bunga yang didapat karena penghitungannya berdasarkan persentase. Dengan memanfaatkan bunga, biaya-biaya admin kartu debit dapat tertutupi.

Tidak dimungkiri bahwa tarif penggunaan kartu kredit lebih mahal. Di samping biaya administrasi tahunan, ada juga biaya tarik tunai dan fee tiap pembayaaran belanja di merchant. Bahkan, karena menggunakan sistem utang, kartu kredit tidak mendapat bunga tetapi malah dikenakan bunga.

Dan agaknya sudah menjadi hukum perbankan bahwa bunga meminjam uang (utang) pasti lebih besar daripada bunga menabung.

Baca juga: Biaya-biaya yang harus dibayar selama menggunakan kartu ATM BCA

7. Kelebihan dan kekurangan

Kartu debit dan kartu kredit tidak hanya berbeda, tetapi juga memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Meskipun biayanya lebih mahal, kartu kredit sering ditawari promo oleh merchant. Ketika membutuhkan uang, Anda dapat menarik tunai dengannya meskipun saldo tidak ada.

Sebaliknya, kartu debit tidak dapat menarik tunai ataupun membayar belanja tanpa adanya saldo. Meskipun demikian, ini menguntungkan bagi sebagian orang karena tidak akan tergiur berbelanja yang dapat mengakibatkan gagal bayar. Makin lama dan banyak gagal bayarnya, makin besar pula bunganya, dong?

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *